Wednesday, September 11, 2013

luka





akhirnya angin musim kemarau
yang meluruhkan daun-daun kering
dan menyelerakkannya diatas rumput yang tidak lagi hijau
juga datang membawa khabar
bahawa engkau
tidak lagi gembira di sana
pagimu adalah embun yang basah
pada hari yang gersang
menyulur
dari malam hati luka dan airmata
aku yang kau campakkan dulu
hanya mampu menyembunyikan resah
didalam dada
.............................?

8 comments:

Anonymous said...

"Luka" sambung dari bagaimana kalau dan Ladang Kehidupan.

Apa yang ku pinta
tiada jerih perih dengan
kesekian mendongak lagit biru
sambil menadah kedua belah tangan
kematu dari Maha Agung Pencipta...
Tangan kematu terus ter “luka”
akibat menghambat manusia rakus
berlari kencang yang hanya cuma
meninggalkan tabir mengkirai
di kiri kanan jalan...
Luka ditangan kematu telah bertaut
namun parut luka terus menghantui...
Luka mengapa terus meluka
tidak semudah itu untuk
merungkai...
Tanyalah sama satu rumpun
bangsa dan keturunan
mengapa berlainan ungkapan
sedang kita satu keturunan
itukah istilah
Luka.


bulan said...

dia sahabatku
yang empunya mimpi
yang pada mulanya hanyalah
sebuah angan-angan
ada duka di dada
ada luka di hati
tiada siang mengejar malam
tiada ombak berlari ke pantai
langit tidak berhenti menangis
bumi dipijak milik orang

dia sahabatku
yang empunya mimpi
ada duka di dadaku
ada luka di hatiku
yang nyata terbentang terbalik
yang kata terang, kian gelap
aku mencari mimpimu
yang kau tinggalkan
dengan luka-luka kenangan

paridah said...

assalam sajak2 indah...

kedai buku perintis said...

yer amat terluka

kedai buku perintis said...

terluka sangat

Unknown said...

Oh Azam,

Lakarlah puisi Kuantan diamuk 'Murka Disember'.

bulan said...

lalu
angin di musim kemarau
menyinggah lagi
kencang seketika
megenggam luka dan duka
cinta dan air mata
dipersimpangan dua makna
lalu
tidak lagi mampu bertahan
daun-daun segar pun berguguran
ranting muda turut bertempiaran
dipukul dan direntap bertaburan
sehingga keindahannya
berselerakkan didalam dadaku
mengusik jiwa
menggoda hati
lalu
memuja dan menghayal
hanyalah bayangan
didalam angan angan
didalam mimpi
di musim kemarau.

Torascool said...

salam kenal and join
torascool(dot)blogspot(dot)com