Friday, December 23, 2011

sajak musim tengkujuh





bagun pagi melihat langit,
awan dari celah-celah atap daun yang bocor
gelap dan penuh ti...tik-ti...tik hujan
hujan semalam belum reda
dan tanah masih basah,
dahaga pagi dipujuk pahit secangkir kopi
dan sepinggan rebus ubi
bercicah sambal lada garam, ikan asin dan kelapa parut
sekadar pengalas perut,
lalu bergegas ke sungai
mengintai paras air,
sambil melihat perahu di tambatan
entahkan air sungai naik mendadak
di kuala anak-anak sungai air menyenak
wah!  kita dah bah!
dalam hujan yang belum palih
reda pun tidak juga
mengalirkan selut dan lumpur dan ke sungai
dibawa hanyut deras arus dari hulu ke muara
menenggelamkan dukalara
anak kampong di pedalaman.

sungai kita makin berlumpur dari dahulu
tentu bumi kita semakin parah
kerana bukit dan gunung ditarah
paya dan tasik di tambun
bumi sudah jadi bagai dataran
sama dan rata
dimana gunung dan bukit menahan angin?
dimana paya dan tasik menampong air?
tentu bumi kita semakin marah  
dalam usia tuanya
ia akan lebih banyak muntahkan lahar
gunung terbakar
bahkan menggocak laut jadi tsunami
akan lebih banyak mencetuskan gegar
dan gempa bumi
akan lebih banyak air membiarkan banjir
tenggelamkan kekejaman
akan lebih banyak keringnya daratan
oleh kemarau panjang
akan lebih banyak mencarik merobek
lapisan ozon oleh asap dan pembakaran
bumi kita semakin parah  
bumi kita semakin marah  
bumi kita semakin merah  
kerana kita tidak pernah berterima kasih
dan menyayangi
kerana menyangka itu adalah hak
bukan pemberian dan tanggungjawab
kita menjadi makhluk yang rakus
dan memusnahkan
atas nama pembangunan

tiba-tiba aku terasa
kopiku semakin pahit
ooooh! 'harga gula sudah naik'.......
teringatkan rumpun  tebu di halaman
teringat tanaman di kebun yang tenggelam
bantuan kerajaan apakah akan sampai atau mungkin hilang
mungkin ada yang menyembunyikan
nanti, 
aku akan adukan kepada pak menteri........
kami orang kampong juga punya 1 undi



 

Jerantut.
 

Sunday, December 4, 2011

aku tidak peduli



sekian lama aku
kehilangan kata-kata
ku akurkan berdiam diri lebih baik dari berbicara
ketika akhirnya kata-kata pun
kehilangan makna
sekian musim aku
tidak melihat pelangi
tidak juga mengintai
dari mana datangnya
warna-warna pada bunga-bunga
aku tidak lagi melukis
impian dan harapanku hanyalah
hitam dan putih
untuk kesekian kalinya
aku tidak lagi peduli
pada suara
kerana yang selama ini bergetar dalam dada
hanyalah himpunan sepi yang meraung
di jiwa yang kosong
aku sudah tidak peduli lagi
kamu masih ada atau tiada lagi
sebagaimana engkau juga
tidak pernah peduli
tentang bagaimana aku di sini
saat ini....!


Saturday, November 5, 2011

bila pagi




bila pagi
hujan mana berhenti
bila pagi
tubuh basah kesekian kali
bila pagi
mata belum pejam lagi
bila pagi
kasih jauhi mimpi
bila pagi
burung menyanyi
bila pagi
kisah gelandangan dilupai
bila pagi
dingin didesah angin pagi

bila pagi
jalan kembali
bila pagi
aku akan pergi

bila pagi
pergiiiiiiiiiiiiiiiii..........!!!!

Tuesday, November 1, 2011

KONVENSYEN MEDIA SOSIAL 1 MALAYSIA


mohon di war-warkan
kepada semua sahabat
handai dan taulan
jauh dan dekat
mendekatkan yang jauh
dan yang berjauh hati
berkumpul dalam satu pertemuan
besar-besaran
(yang besar perut seperti Mak Buyung
biarlah dikecualikan)
ketidak hadiran 
tetap dimaafkan


Maklumat lanjut sila klik disini

Wednesday, October 19, 2011

temu16oktober




sekian lama
kita mengenal lewat nama
namun mata tidak bertemu pada titiknya
ada sekali kita hampir
namun dipermainkan kesempatan 
lalu pulang dalam duka
dan sumpah dendam tak terkira

sekali lagi
membina janji
hampir kepada titik tak jadi
hasrat bakal tenggelam jadi mimpi
namun kekuatan mengheret pertemuan
walau hanya pada garisan bersilang
cukup sekadar menghela nafas
bertemu dan berpisah



Tuesday, October 11, 2011

layar cinta




kau melayarkan  perahu cinta
dari pelabuhan ke pelabuhan 
bermain dengan angin 
bertarung dengan gelombang
kasihmu setiap perjalanan
sayangmu satu permainan
begitu saja angin mati, atau
perahumu tertambat di pelabuhan sepi
engkau mula memperdagangkan mimpi
menakluk hati lelaki;
sebuah jembatan emas
7 tempayan air mata dara
7 dulang hati nyamuk
semangkuk darah putera
begitulah permintaan
satu persetujuan untuk satu penolakan -
lelaki terakhir jatuh dicelah kakimu
mendongak dan melihat syurga
taman dan rumput-rumput yang subur
kolam basah dan air yang melimpah,
semalam hujan lebat di hulu 
basah tubuh oleh keringat 
bukan mudah
mendayung sampan menongkah pasang
bukan senang
mengalu lesung yang lama ditinggalkan
nanti mak buyung
akan menyimpul senyum
.....





Monday, October 10, 2011

anak dunia




seorang anak kecik sedang menangis meronta-ronta dan menyentap-nyentap tangannya meronton tangan  ibunya. si kecil ini entah menghendaki apa tiada siapa yang bakal tahu bahkan ibunnya sendiri juga tidak mengerti kerana ia masih kecil untuk menuturkan bicaranya. Dia bukan sebagaimana yassin salleh yang mampu menulis dengan mengungkapkan kata yang indah-indah lewat puisinya, dia juga bukan sebagaimana lattif mohiddin yang mampu melukis keinginannya tentang bagaimana alam ingin dilihatnya dalam keindahan, bahkan dia tidak juga sebagaimana pian habib yang tetap mampu bersuara dalam kebisuannya. mungkin senyap itu lebih indah untuk pian kerananya dia lebih senang  bersuara dengan kalam dan tinta. maka nyata si anak ini masih lemah dan serba kekurangan.

anak itu dan anak-anak sepertinya tetap akan membesar walau sekalipun akan menjadi apa, ibu-bapanya sudah pasti berusaha keras ingin membentuk hidupnya menjadi tokoh namun bukanlah ibu-bapanya yang menentukannya. mereka membentuk hidupnya oleh arus dan suratan takdirnya sendiri, yang membentuk menjadikannya sungai atau tasik atau pasir pantai atau pulau dan lautan. sungai itu deras tasik itu tenang pasir pantai itu sepi pulau itu waspada dan lautan itu tabah. siapalah kita dipandangan mata anak-anak kecil itu? siapakah kita yang tidak mampu membantu memberinya cahaya dan menunjukkannya jalan menyusuri kehidupan? siapalah kita yang hanya mampu melihat mereka kelaparan, kurus dan kering, pucat dan pasi? siapalah kita yang nyata tidak berdaya melakukan apa-apa....sedangkan mereka itu adalah anak dunia!


Wednesday, September 28, 2011

fragmen: aku dan laut




aku. laut dihadapan. biru.
camar berterbang. melukis langit
awan kelabu. mana tiang layar?
mana camar bakal hinggap?
perahu layar terbiar.
pelabuhan yang sepi. 
jiwa yang mati....(pause) ...
janji. masih kau ingat?
aku belayar tanpa kemudi. engkau
cahaya malam hitamku.
bergelombang laut. ombak
bergulung. bidukku dihempas
ke karang. hancur. berkecai.
hatimu batu. sekeras karang itu.
yang lebur hanya aku.
yang lebur. aku.
oooiiieeeee!!!


Tuesday, September 27, 2011

rin ..





rin ....
itu rindu yang membara dan bergelora
adalah resah gelisah sedalam lautan dan kedasarnya
menghempas gelombang pada pasir pantai
membasahkan dan menggoncang pelabuhan sepi

rin ....
itu adalah rindu nyanyian burung-burung
yang berterbangan melayang di bawah awan
yang berkicauan pada pohon-pohon cemara
rin ... itu untuk kim..

Saturday, September 3, 2011

barangkali cinta itu




barangkali
adakalanya aku terlupa seketika
kitalah meredah gelombang
ribut dan badai melanda kita bersama
berpimpingan tangan
mengheret luka sengsara
merentas gurun pasir sahara
mencari teduh dibawah pohon
rimbun tatkala mentari panas
membakar bumi atau pada ketika
berlindung dari basah hujan
barangkali
aku juga terlupa
bahawa sewaktu cinta itu membara
engkaulah puteri remaja itu
yang memetik bunga-bunga di taman
ketika taman masih hijau
dan basah oleh embun pagi hari
dan aku mengintai-intai
bagai mencari jalur pelangi
tatkala hujan diluar musim
barangkali
aku terlupa bahawa Tuhan
telah mencipta buah-buah bergantungan
tegap pada tampuknya
sebagaimana kita yang
bersama sepanjang usia
meredah suka duka dan senyum tangis
barangkali
bagaimana sukarpun kehidupan
aku tidak harus berpaling arah
dari menatap wajahmu sepanjang usiaku
sambil mengenal makna setia
isteriku kekasihku
Zauriti....
barangkali cinta ini masih seputih salji


Tuesday, August 30, 2011

sajak anjing terluka



takbir raya bergema
yang dipanggil
anjing turut gembira
tetaplah menyalak
hantu raya dimalam raya
hatinya masih sakit
hatiku juga luka
ini sajak anjing terluka
sajak anjing menyimpan duka
memang mudah memohon maaf
namun sukar menyempurnakannya
memberi kemaafan
ketika aku masih terdengar
salak anjing melengking
menerpa malam hening






Monday, August 22, 2011

gadis menangis



hwuuuuuuuuu !
untuk kesekian kali
mencair hatiku lagi
melihat airmata
sedu-sedan orang kecewa
keluh kesah insan derita
hati patah jiwa terluka
ryry
ingin kuhulur
tangan tak sampai
ingin ku dakap
mimpi dan igau,
gadis kecil menangis ~
berhentilah
dengarlah kata;
bukan mudah mati
orang-orang kecewa
oieeeeeee !!!

Sunday, August 21, 2011

janji





dibelakang
pulau dan langit luas
dihadapan terbentang
laut lepas
ingin aku berhenti saja disini
tapi kerana janji
aku tak harus berpaling
tidak juga berundur
ini bukan keturunan dehaka
bukan melayu membuang bangsa
jika beginilah suratan
akan kuredah gelombang
biarpun layar akan koyak
tinggal secarik
walaupun perahu akan pecah
tinggal sekeping
janji kugenggam
sehingga mati



Sunday, July 31, 2011

dalam






entah,
bagaimana bukan
ada petanda
gerak alam dan 
langit dan
bumi
atau puing-puing,
sengaja
tiba-tiba
sejalur cahaya
menyinar dari dalam gelap
dalam pekat dalam
kelam dalam
hitam dalam
dalam.....
sinar matamu
deru nafasmu
harum rambutmu
senyum tawamu
menumbuhkan kasih
dalam diam
dan
sangat dalam




Tuesday, July 12, 2011

kaki senja




senja merangkak
mengheret kaki lesunya
menyingkap tabir malam
ada sejalur cahaya
menyuluh sekujur tubuh
engkaukah itu?
ingin aku memelukmu
sebagaimana keinginan lalu
namun engkau perlahan-lahan hilang
ditelah kegelapan
tiada yang dapat kusimpan
sehelai rambutmu pun
tak dapat kugenggam

aku masih menyimpan kenangan
diarus air yang mengalir
saat engkau putuskan harap
setelah mendekat engkau berlalu
membiarkan lilin itu terbakar
sehingga akhir sumbu
lalu membakar hatiku
membakar hatiku




Wednesday, June 15, 2011

Ketika Cinta Menyapa

Ketika cinta kembali menyapa, kau segarkan kuntum senyuman lewat sapaan itu, cintamu yang selama ini terpendam dan tenggelam dalam lumpur, bersinar semula, segenap ruang kau penuhi harum bau bunga-bunga, ditaman hatimu berkembang bunga-bunga, aku terpaku dan terfana.....


Ditaman hatiku berkembang bunga-bunga, aku terpaku dan terfana.....oleh harum bungamu,




Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Monday, June 13, 2011

ada waktunya......



bumi warisan nenek moyang
sentiasa ramah menerima kepulanganmu
dan ketika pertamakali kau memijak kaki
rumput-rumput menghijau diatas tanah hitam yang subur
zat dari jasad mereka yang telah pergi
hati dan jiwanya bersatu untuk bumi ini,


usah gusar mentari membakar kulit putihmu
kulitku telah sekian lama legam dibakar mentari
dan jangan pernah merasa hitam terbakar itu satu dosa,
disini mentari tidak pernah mungkin hadir
tidak pernah malu dan bersembunyi
sebagaimana dibumi dimana kamu lahir


selagi masih ada waktu
kita rebut untuk menikmati alam ini
segalanya untuk kita
segalanya untuk sementara
burung-burung juga turut mengerti
ada waktunya untuk pergi
ada waktunya untuk kembali........

Thursday, June 2, 2011

BERKASIH DENGANMU......





lama aku menanti saat engkau kembali
angin membawamu
ke tanah leluhurmu
tanah dimana tersimpan roh nenek moyang
bersemadi dengan tenang,
berkasih denganmu maia sofie maimunah
aku sering dibayangi rasa cemburu
masa yang terlalu berlalu
pantas meninggalkan
dan tiba-tiba aku merasa
ada sebak didalam dada
aku merasa indahnya
berkasih dengan mu

Tuesday, May 24, 2011

SUATU MALAM DAN SECANGKIR KOPI





Secara kebetulan saya berada disini dan saya diundang ke majlis 'Secangkir Kopi' anjuran Majlis Belia Daerah Jerantut, lalu dengan sangat teruja saya menyahut pelawaan itu. 

Mungkin kerana usia semakin lanjut saya merasakan saya sudah dilupakan dan tidak lagi ada dalam sebarang kenangan, namun tidak pada sekali ini. Saudara Azman Yassin menghubungi saya lalu saya hadir untuk bertemu dengan para belia yang akan menjadi tenaga penggerak kepada generasi masa depan.

Apa lagi yang mampu saya katakan selain dari kegembiraan yang amat sangat apabila terasa dihargai sebegini. Kepada semua tenaga penggerak MBD J, hari esok bermula dari hari ini. Lakukanlah sesuatu yang terbaik dan ubahlah masa depan bangsa kita, semampu yang boleh.Pesan saya kepada mereka, gerakkan kembali dan kuasai media sosial Jerantut ini demi masa depan.


Wednesday, May 18, 2011

jika cinta itu kamu




jika cinta itu bunga
siapa akan memetiknya?
pada tangkai ada duri
pada duri ada racun
pada racun ada bisanya

jika cinta itu berbunga
bunga juga akan layu
dan cinta itu akan berselerakan
bagai daun-daun kering
yang luruh di luar musim

jika cinta itu kamu
aku akan memalingkan mukaku
aku memalingkan mukaku
memandang api yang menyala
memandang unggun yang membara

Tuesday, May 3, 2011

pembunuhan pertama




ia berdiri tegap dihadapanku
tenang dan waspada
calar luka didadanya
tidak mudah hilang kesan
kuku dari tangan yang mengenggam
api menyinar dari dalam matanya
ia tetap berdiri memandang 
dengan berani
seketika 
segala sendiku longgar
sekujur tubuh menggeletar
ia makhluk yang dicipta menjadi agung
sedangkan aku hanya sehelai daun
yang kering dan gugur kala ditiup angin
aku ingin memelukmu
membiarkan rohmu menyelinap ke dalam jiwa
meresap di ruang dadaku
supaya aku mampu berdiri
menjadi lelaki yang berani,
aummmmmm!
dan terkapar........
seekor harimau
mati meninggalkan belang
kemudian roh dan semangatnya
hidup didalam aku
dan bakal menerkam......


 terima kasih zeza,yang menghadiahkan buku ini
sengaja saya simpan ucapan itu untuk diucapkan kini

Thursday, April 28, 2011

JERANTUT: KAMPUNG HALAMAN





Apabila saya diserang kerana puisi saya tidak sebaik yang dikehendaki pembaca. Puisi saya dianggap sebagai sajak looser. Saya menilai semula diri sendiri. Saya mencari kebaikan dalam kata penghinaan itu. Maka itu menjadi asakan kepada diri saya dalam menulis untuk berubah. Benar agaknya saya bukan pemuisi yang baik seperti kata Yuri, seorang pembaca yang tidak diundang. Namun saya sangat menyukai puisi dan saya menulis hanya untuk suka-suka atau berkongsi dengan sesiapa yang menyukainya.

Apabila saya memutuskan untuk berubah, saya terima banyak pandangan dari beberapa pengunjung. Ada antaranya yang saya kenali dan ada antaranya tidak saya kenali. Bagaimanapun pandangan mereka tetap saya terima. Rata-rata mereka berharap atau meminta saya jangan berubah, atau pun jangan mengenepikan penulisan puisi. Justeri itu saya tetapkan bahawa saya akan tulis apa saja di sini, segala yang saya ingin lakukan khususnya untuk saya sendiri serta untuk mereka yang menyukainya.

Seperti yang saya katakan, ini adalah ruangan puisi, juga ruangan fotografi serta catatan perjalanan pengembaraan dan bahkan pandangan terhadap isu semasa. Blog ini adalah segala-galanya.....semua dalam satu.

Seorang sahabat blogger saya, Sri Tri Buana, yang selama ini menulis isu nasional, sudah menunjukkan kecenderungan untuk menulis isu semasa yang berlatar belakangkan Jerantut. Kerana itu beliau ujudkan blog Sri Tri Buana Untuk Jerantut. Baguslah bila kita setelah puas menanggah langit, sesekali kita juga melihat rumput dibumi. Ikan pun harus pulang ke lubuk, bagai burung pulang ke sarang.

Kita tidak mampu melihat diri kita sendiri selain dari melihat cermin yang memantulkan wajah kita. Melihat tanah air dari dalam dimana kita berada sangat berbeza dari melihatnya dari luar. Sebagaimana kita tidak mampu menilai diri kita sendiri dan orang lainlah sebaik-baiknya membuat penilaian tentang kita. Setelah sekian lama dalam kembara saya juga merasakan harus pulang, untuk melihat diri sendiri serta tanah air sendiri. Mungkin ungkapan ini  masih memberi erti; 'Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baiklah negeri sendiri'.

Politik dan isu semasa di Jerantut kelihatan hangat. Blog-blog di Jerantut pada satu masa merupakan antara yang terbanyak dan ter-aktif di negeri Pahang. Saya juga pernah bercadang untuk membina satu blog khusus untuk menulis isu semasa Jerantut namun saya sedar bukanlah mudah untuk melakukannya. Mungkin saya mampu membina 10 blog dalam satu hari namun untuk menjaganya (menulis dan mengupdatenya sentiasa) adalah sesuatu yang bukannya mudah. Tambahan sepertimana semua orang tahu bahawa menulis blog bukanlah satu profesyen (atau bukan profesyen kepada saya). Kerana itulah saya merasakan lebih baik membawa blog ini untuk menulis isu semasa Jerantut disamping menulis puisi dan koleksi fotografi pengembaraan saya.

Mungkin ini bukan masa yang sesuai untuk menulis mengenai Jerantut kerana kita melihat bahawa blog-blog di Jerantut sedang dalam keruntuhan. Apabila blog SPU serta Melayu Raya Daily sudah tidak lagi aktif, ianya ibarat meruntun blog-blog lain untuk turut membeku dan tidak aktif, atau mungkin juga elok saya menulis saat ini kerana akan memeriahkan semula blogging di Jerantut (insyallah).

Bukanlah terlalu mudah untuk menulis isu semasa dan politik di Jerantut, terutamanya untuk menjadi penulis bebas dan tidak memihak kerana jika tersilap kita akan terus dicap sebagai 'orang' seseorang. Begitulah jika kita berada di ruangan yang sempit, kita akan mudah menyinggung dan tersinggung, begitu juga memusihi dan dimusuhi.

Apa yang perlu adalah menjadi diri sendiri dan jangan sesekali memihak kepada sesiapa seandainya tidak benar-benar ada ikatan yang kemas. Saya juga menyukai beberapa blog yang menulis dalam dialek pedalaman dan mewakili penduduk Ulu Tembeling; uRag dRrulugKampungKuHulu Tembeling juga tentunya blog popular di Jerantut, WZWH.

Tuesday, April 26, 2011

SIRIH PULANG KE GANGGANG





Saya sangat menyenangi puisi sejak dulu lagi sebagaimana saya juga menyenangi fotografi. Kedua-duanya bergandingan disamping minat saya yang mendalam terhadap pengembaraan dan alam sekitar. Justeru, tidak hairanlah apa yang selalu saya ungkapkan dan gambarkan adalah sesuatu mengenai alam sekitar, keindahan dan kedamaian.

Kebelakangan ini saya juga meminati mengungkapkan fikiran mengenai politik dan isu semasa, namun saya merasakan bahawa saya perlu menjurus kepada daerah dimana saya dilahirkan. Banyak yang dapat diberikan kepada daerah dimana saya dilahirkan dan saya tidak harus membiarkan hanya orang lain saja mencorakkan wajah daerah kelahiran saya itu.

Tempat jatuh lagikan dikenang, inikan pula tempat bermain. Kata-kata ini masih saya pegang dan sematkan didalam hati. Bagaimana saya harus mengungkapkannya? Tentulah melalui bahasa yang indah, biarpun seindah mana bahasa yang cuba saya gunakan, pastinya bahasa itu masih belum mampu mengambarkan keindahan sebenarnya.  Kerana itu sesekala, imej dari lensa kamera diharap akan mampu membantu memberikan gambaran yang lebih indah. Yang kurik kendi, yang merah saga, yang molek budi yang indah itu bahasa.

Seperti yang sama maklumkan sebelum ini. Blog ini adalah semua dalam satu. Segala-galanya akan disimpan disini kerana sudah tidak ada ruang didalam hati. Bagaimanapun, andai saya mengulas mengenai politik setempat, ianya adalah pendapat peribadi saya sendiri dan tidak memihak atau cenderung kepada mana-mana pihak atau kumpulan. Kita tidak akan mampu mengendalikan beberapa blog dalam satu masa, justeru jangan berburuk sangka dengan menganggap kita mampu mengendalikan segalanya dan semua sekali.


Ini adalah satu penghijrahan. Satu kembara dalam kehidupan. Apapun saya menganggapnya bagaikan 'Sirih Pulang Ke Ganggang'.

Monday, April 25, 2011

BERUBAH WAJAH






Telah saya fikirkan panjang-panjang, dalam-dalam bahkan lama-lama, bahawa saya mesti berubah atau menghubahnya dan segalanya demi kepuasan. Kepuasan diri dan kepuasan sesiapa yang harus saya layani. Saya maksudkan para pembaca blog ini. Perubahan yang saya maksudkan juga adalah cara penulisan atau mungkin juga isinya sekali. Itu yang saya fikirkan.

Berapa ramai yang meminati puisi dan kata-kata puitis. Selain itu, apakah sebenarnya yang saya hasilkan ini ada nilai-nilai puisinya? Ada orang mencemuh. Boleh saya tidak pedulikannya, tetapi saya tetap peduli kerana seburuk mana sangkanya sekalipun, dia adalah pembaca diblog saya. Saya harus juga puaskan kehendaknya, jika termampu.

Berubah? Apakah yang akan saya ubah? Saya ingin jadikan blog ini sebagai segalanya bagi saya. Ianya adalah buku catatan perjalanan hidup saya. Pengalaman yang saya lalui sepanjang kehidupan ini. Pengumpulan kata-kata puitis saat jiwa saya berbunga-bunga, atau berbunga kembali. Galeri dan koleksi fotografi yang dapat dikongsikan bersama. Bahkan pandangan mengenai kehidupan harian, semasa serta mengenai politik yang sering diperkatakan. Soalnya, ini bukan 2 dalam 2, bukan 3 atau 4 dalam 1, bahkan blog ini adalah segalanya dalam 1.

Sehubungan dengan itu juga, bentuk luaran blog ini akan diubah sedikit demi sedikit dari masa kesemasa bagi menyesuaikannya dengan perubahan yang akan berlaku kelak. Pautan atau link juga akan bertambah dengan memautkan blog-blog politik juga, kerana itu yang sedang ramai masyarakat perhatikan dan memberikan tumpuan.

Saya berubah kerana kamu dan untuk kamu. Dan demi masa, segalanya harus berubah. Itulah sebenar-benarnya kehidupan. Namun walau sebagaimanapun perubahan yang berlaku, aku tetap aku....AZAM yang satu ini.

SAYANGKU SARAWAK

 Dewan Undangan Negeri Sarawak

 Water Front malam hari

 Bandar Kucing dari seberang Sungai Sarawak

 Perkampongan dipinggir Sungai Sarawak

 River Cruse dan perahu penambang
 Plak-plak sejarah Sarawak



 Seni kraf ukiran kayu
 Gunong Santubung

 Pintu Masuk ke hutan Gunung Santubung

Bukan itu, hanya sarang kelulut

 Hutan dan anak sungainya

 Taman Negara Bako

 Aktiviti pelancongan yang ditawarkan

 Bandar Kucing dan Gunong Santubung

 Di Bako National Park

 Pembuatan perahu di Kg. Bako

 Bukan Si Penikam belakang

 2 itu cantik, bukan lawa

 Wajah-wajah manis di sarawak