ia berdiri tegap dihadapanku
tenang dan waspada
calar luka didadanya
tidak mudah hilang kesan
kuku dari tangan yang mengenggam
api menyinar dari dalam matanya
ia tetap berdiri memandang
dengan berani
seketika
segala sendiku longgar
sekujur tubuh menggeletar
ia makhluk yang dicipta menjadi agung
sedangkan aku hanya sehelai daun
yang kering dan gugur kala ditiup angin
aku ingin memelukmu
membiarkan rohmu menyelinap ke dalam jiwa
meresap di ruang dadaku
supaya aku mampu berdiri
menjadi lelaki yang berani,
aummmmmm!
dan terkapar........
dan terkapar........
seekor harimau
mati meninggalkan belang
kemudian roh dan semangatnya
hidup didalam aku
sengaja saya simpan ucapan itu untuk diucapkan kini
No comments:
Post a Comment