Wednesday, June 23, 2010

puisi lara




menyelami hati nurani lara nur
mencari 'nur'mu didalam kegelapan
tatkala
engkau mengimbau kenangan
tentang sebuah sungai
dan sebatang pohon rendang yang
daunnya sudah tidak sehijau dulu - katamu
memang,
demi waktu yang berputar
bagaimana pantasapun kita berlari
kita tetap ditinggalkan,
tidak usah lagi mengimbau kenangan
kerana kita adalah sebahagian dari itu
yang ditinggalkan dan dilupakan
binalah impian dan harapan
walau dalam angan-angan
ianya akan lebih bermakna
bagaikan hujan
yang membasahi seluruh tubuh






6 comments:

lara nur said...

untuk lara?
kenangan tak terlupakan...walau hanyut beribu tahun masih berbalam di pandangan jiwa...dalam kejauhan...masih mengharap kenangan kan pulang

kedai buku perintis said...

kenangan yang makin menjauh..biarkan ia hilang dibawa arus kemuara.hari ini jadilah kenagan yang indah untuk esoknya....lara nur akan berubah menjadi suka_nur

bRAVEhEART said...

Ya, mmg untuk lara...

bulan said...

sekalipun
airmata semakin mendidih
tangan-tangan tidak mampu
mengesat luka-luka kenangan

padaku
pintu mata
maseh boleh mengeluarkan
kuntum-kuntum senyuman
seperti malam beraleh siang
rohani meninggalkan jasmani

duhai lara nur
kehendak putaran alam
membekalkan kenangan
wajah-wajah sorga neraka
untok kita sebagai laluan

lara nur said...

terima kasih semua...
terutama untuk abang azam...
terharu nya ada yang masih menghargai walau pun tak pernah bersua..

Azam Abd Rahman said...

skrg semua suka lara...hehe..bh pun suka juga, hahaha Dan mmg puisi ni utk lara..tp bh tk yah lah nk menyibuk kat sini..ni tmpt nk jiwang2 je