tiba-tiba aku berdiri dipadang lalang ini
sorang diri
seekor seranggapun tidak berani bersuara
bahkan angin semilir yang selalunya berdesir
terhenti dan mati
aku terkapai-kapai
kemana arahku kemana akan kutuju?
aku ingin mendengar suaramu seperti selalu
tetapi engkau juga sudah tidak memerlukan aku
apakah lagi ertinya hidup ini?
aku berlari-lari mencarimu
ditempat kita pernah bertemu dulu
walaupun aku pasti engkau sudah tidak ada
namun aku tetap berharap
pada jejak langkahmu masih basah disitu
dan ingin aku genggam jari-jemarimu sekali lagi
seperti waktu itu
hangatnya membakar jantung kita
dan degupannya menggoncangkan dada...
aku mencarimu walau aku tahu engkau tidak ada
aku ingin kembali mendengar suaramu
walau aku pasti kau sudah lebih suka membisu
aku dambakan kamu walau engkau sudah
tidak perlukan aku
tiba-tiba ku lihat matahariku gementar
dan mendung
tiba-tiba awan gemawan berlanggaran dan bergetaran
dan mukaku basah oleh rembas hujan
dan airmata
aku melihat pelangi dan aku ingin mengejarnya
tetapi apabila awan berlari aku turut kehilangan pelangiku
aku tidak mampu menahan kamu pergi
aku tidak upaya melukis mimpi
dan bukan aku mengejar pelangi
sayang
aku bukan mengejar pelangi.....
4 comments:
salam bro azam.
nak kabo, sy mmg sukakan pelangi.
have a nice day.
:)
Terima kasih Intan,
Kadang2 saya tk tau saya ini apa? Cahaya ataukah hanya lilin yang membakar itu. Kadang2 saya merasa bahawa saya ini tidak patut ada disituasi itu. Sebenarnya saya marahkan siapa? Saya luka, kecewa, sedih, pilu...saya benci pada diri. Tak siapa yg mengerti.
saya suka
Post a Comment