Tuhan!
ampuni aku bila dalam setiap nafas yang kuhela aku alpa dari mengingati 'Mu'
memalingkan muka dari melihat kebesaran'Mu'
pencipta segala yang ujud,
yang hidup dan yang dimatikan
angin yang 'Kau' tiupkan membawa haruman dari syurga'Mu' sehingga
aku terlena dan hanya dikejutkan tatkala suara ombak yang bergulung-gulung
menghempas pasir pantai
pasir pantai putih bersih itu adalah hamparan permaidani syurga'Mu' ya Allah!
diatasnya aku baringkan tubuhku yang lemah ini.....
angin itu membawa rohku terbang
melayang-layang entah ke mana dan aku pun tidak peduli
pada setiap kerdipan mata pada setiap denyutan nafas
mengharap aku pada kasih dan belas kasihan'Mu'
.....
......
( disini pangkal dimana hujungnya?
sajak ini belum selesai dan belum bernama,
mari kita saling melengkapkanya )
pada setiap kerdipan mata pada setiap denyutan nafas
mengharap aku pada kasih dan belas kasihan'Mu'
.....
......
( disini pangkal dimana hujungnya?
sajak ini belum selesai dan belum bernama,
mari kita saling melengkapkanya )
2 comments:
Tuan,
Pada setiap kerlipan mata, pada setiap denyutan nafas,mengharap kita pada kasih dan belas kasihanNya.
entah ke mana dan aku pun tidak peduli
pada setiap kerdipan mata pada setiap denyutan nafas
mengharap aku pada kasih dan belas kasihan'Mu'
kembalilah dhia seperti dulu
melukis senyuman,menyalam rindu
agar gelisah tidak lagi memburu
wajah suram yang menyakiti hatiku.
Post a Comment