(nota akhir antara melupa dan dilupakan)
matahari, camar, perahu layar dan lautan luas....aku terperangkap dalam alunan gelombang
camar ini wajar kulepaskan
agar dapat terbang bebas semula
kembali ke angkasa, ke tengah segara
menerjah arusangin semahu-mahunya
mungkin disini bukan tempat 'dia'
tiang layar sampan usang ini
hanya persinggahan
sementara mengeringkan sayap
dipanas matahari
pergilah!
andai kembali semula takdir yang disuratkan
sampan usang ini tetap berlabuh disini
menanti sesuatu yang tak pasti
atau masih belum dapat dimengerti;
selain duniamu adalah langit dan angkasa
sedangkan duniaku adalah selautan sengsara
aku melihat matahari terbenam
perlahan-lahan ditelan lautan kegelapan
dimanakah matahariku?
kemanakah mata-hatiku?
No comments:
Post a Comment