Monday, August 16, 2010

engkau kumaafkan tetapi benciku masih kusimpan dan berkekalan



aku ingat dan sedar
tatkala aku kau umpamakan sebagai
batu untuk loncatan
menyeberangi sungai kehidupanmu,
aku kaujadikan sebuah tugu
atas nama cinta namun tidak ada setianya
dan apabila kau sudah sampai ke sana
batu itu kau terjang,
tidak kau perlukannya lagi,
aku hanya pengisi ruang kosong
seketika kau sunyi dan memerlukan
kau bagai memberi harapan namun tiada janji
kau menarik mendekati namun kau menjauhi
aku dikhianati
dan jadikan korban
atas nama percintaan.


engkau kumaafkan tetapi benciku masih kusimpan 
dan berkekalan
sebagaimana api yang membakar seluruh padang
membakar pohon-pohon
dan jika engkaupun masih di sana
aku tetap tidak sudi
memandang ke arahmu
walaupun kau akan hangus dan hancur terbakar
oleh api itu
meninggalkan arang dan debu-debu.

Saturday, August 14, 2010

dia diana





kau memilih bumi
yang langitnya tipis
dan jauh dari mentari
lalu kau akan rindu
pada terik mentari itu
yang membakar legam
tubuh ibu dan bapamu,
angin musim disini sentiasa hangat
menyebar bau asin ikan dijemuran
sedang di pasir pantai
kita melihat bahang panasnya
meruap ke udara.
tatkala turun hujan
membasah bumi 
hilangkan dahaga semusim pohon-pohon
kekalkan kehijauan sepanjang zaman.
mungkin engkau dapat bertahan
dicengkam kedinginan kabus berdebu
atau diselimuti salju
berdiri diatas istana cintamu
tapi tentu engkau tidak lama dapat bertahan
demi kerinduanku
tatkala melihat nafas akhirku kulepaskan
bersatu dengan roh nenek moyang
dan bumi ini akan tetap terus subur
hingga engkau kembali
menerima warisku
sebagaimana aku menerima
dari yang terdahulu......


klia 
12.8.2010



Friday, August 13, 2010

aku tinggalkan segala kenangan

aku tinggalkan segala kenangan
kubuang seluruh impian
tak ada yang tinggal lagi
untuk aku mengenangmu
engkau bagai sebuah pelabuhan
tempat dimana aku berlabuh
tetapi telah jauh aku tinggalkan
dan tak mungkin berbalik lagi

Monday, August 9, 2010

sinar bulan yang pecah





aku melihat pada malam
dari celah-celah jendela 
ada sinar cahaya berselerakkan
bulan yang pecah
pada retak-retak cermin
siapa yang melihat luka didadaku berdarah?
aku sumpah pada setiap titis airmata
akan gersang huma padi semusim -
rindupun sudah ku buang
dan seketika 
kehilangan maknanya!