Friday, December 31, 2010

dihadapanku kau menghulurkan tangan



aku berlari
meredah gelap dan sepi
dalam imagenasi
harimau memburu
menerkam, mencakar dan mengigit
atau ular besar
membelit dan menelanku
menghentikan nafasku,
lalu aku berlari
sekuat hatiku
sekuat kakiku
waktu semakin sedikit
dan ruang semakin sempit,
yang mengejarku
dan yang kukejar
adalah waktu,
dihadapanku
kau menghulurkan tanganmu
untuk kita
saling berdakapan

Thursday, December 23, 2010

sebuah puisi, secangkir kopi di starbucks



sesekali terperangkap
dalam lalulintas yang sesak
kadangkala lupa
melihat diri
melihat kedalam hati nurani

saat ini aku tidak merasa dekat
tentu tidak seperti dulu

anginpun tidak lagi menyebar
harum bau rambutmu

meneguk lazatnya kopi
sambil duduk-duduk di 'starbucks'
jari-jermari mengetik 'papankekunci'
dan ingin menulis puisi;
aku ingin melihat kamu -
tiba-tiba saja muncul
dan menyapa
'abang, dah lama tiba?

Friday, December 17, 2010

suratmu



suaratmu aku baca;
waktulah memisahkan kita
hatimu tak seteguh batu
katamu pun tak semanis dulu
lalu suratmu kusimpan
membiarkannya tetap manis
dalam ingatan

Sunday, December 12, 2010

kampong kami


kuala tahan

kampong kami kecil
dan terpencil
jauh dipedalaman
kami miskin harta
kaya kami dengan budi-bahasa
memurahkan hati kami
............
sebuah gunung tertegak
berdiri gagah seperti
nenek moyang kami
membangunkan kampong dengan tulang
empat kerat dengan segala kudrat,
sebatang sungai mengalir dipinggir
kampong kami
tenang dan damai
dengan segala anak-anaknya
bagai menuju kepelukkan 'ibu'
menghidupkan seluruh warga kampong
memberinya nyawa
menyuburkan tumbuhan dan
menghidupkan ternakan
........................
sebuah gunung tertegak
berdiri gagah seperti
nenek moyang kami 
meniupkan udara nyaman
memberikan kami nafas menghirup kehidupan,
kampong kami kecil 
dan terpencil
jauh dipedalaman
.................
disini kami bebas
berdiri diatas kaki dan berpijak dibumi
jika kami rebah
bagai burung yang sayapnya patah
kami bertahan bertongkatkan paruh
............
kami bertahan bertongkatkan paruh
bagai burung yang sayapnya patah
jika kami rebah
berdiri diatas kaki dan berpijak dibumi
disini kami bebas
jauh dipedalaman
dan terpencil
kampong kami kecil

Saturday, December 11, 2010

dari si Khalil Gibran





Kerana aku penyair kecil, aku mengagumi penyair besar. Kerana aku menulis puisi kecil, maka sesekali aku membaca puisi besar. Khalil Gibran ~ pemuisi besar dan tersohor. Malanglah jikalau kita tidak mengenalinya. Merugi lah jikalau kita tidak menghayati puisi-puisinya. Mari kita kongsikan dan menikmati keindahan 2 puisi ini;


Kemarilah, kekasihku.
Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku.
Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta… 
Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu.
Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku. 
Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencuba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahsia-rahsia hatiku. 
Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah. 
Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahawa aku telah bunuh diri kerana putus asa dan cemburu. 
Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berfikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu.
Ciumlah aku, kekasih jiwaku… sebelum orang-orang melihat tubuhku…
Ciumlah aku… ciumlah, Layla…

~ Khalil Gibran




Berabad-abad yang lalu, di suatu jalan menuju Athens, dua orang penyair bertemu. Mereka mengagumi satu sama lain. Salah seorang penyair bertanya, “Apa yang kau ciptakan akhir-akhir ini, dan bagaimana dengan lirikmu?”
Penyair yang seorang lagi  menjawab dengan bangga, “Aku tidak melakukan hal lain selain menyelesaikan syairku yang paling indah, kemungkinan merupakan syair yang paling hebat yang pernah ditulis di Yunani. Isinya pujian tentang Zeus yang Mulia.”
Lalu dia mengambil selembar kulit dari sebalik jubahnya dan berkata, “Ke mari, lihatlah, syair ini kubawa, dan aku senang bila dapat membacakannya untukmu. Ayuh, mari kita duduk berteduh di bawah pohon cypress putih itu.”
Lalu penyair itu membacakan syairnya.  Syair itu panjang sekali.
Setelah selesai, penyair yang satu berkata, “Itu syair yang indah sekali. Syair itu akan dikenang berabad-abad dan akan membuat engkau masyhur.”
Penyair pertama berkata dengan tenang, “Dan apa yang telah kau ciptakan akhir-akhir ini?”
Penyair kedua menjawab, “Aku hanya menulis sedikit. Hanya lapan baris untuk mengenang seorang anak yang bermain di kebun.” Lalu ia membacakan syairnya.
Penyair pertama berkata, “Boleh tahan, boleh tahan.”
Kemudian mereka berpisah.
Sekarang, setelah dua ribu tahun berlalu, syair lapan baris itu dibaca di setiap lidah, diulang-ulang, dihargai dan selalu dikenang. Dan walaupun syair yang satu lagi memang benar bertahan berabad-abad lamanya dalam perpustakaan, di rak-rak buku, dan walaupun syair itu dikenang, namun tidak ada yang tertarik untuk menyukainya atau membacanya.

~ Khalil Gibran


-----------------------------------------

Khalil Gibran (6 Januari 1883 - 10 April 1931), merupakan seorang seniman, panyair dan pengarang. Beliau dilahirkan di Beshari, yang merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak hairan bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.

Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke BostonAmerika Syarikat. Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses pengamerikanan Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901.


Awal remaja
Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Turki Uthmaniyyah, sifat munafik organisasi gereja, dan peranan kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.
Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lubnan. Lubnan sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Semasa di Paris
Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima khabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pekedai yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal kerana TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia kerana tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih hidup, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Mac dan Jun tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.
Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai autobiografinya.

Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.

Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.
Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan. Disedari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.

Karya pertamanya
Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggeris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggeris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.

Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

Kematian
Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.
Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Ogos di Ma Sarkis, sebuah biara Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."





Friday, December 10, 2010

puisi itu



puisi itu
bukan hanya kata-kata
yang dibina menjadi kota
puisi itu adalah jiwa
dari roh yang melukis
nurani insan
bersama haruman
bunga-bunga syurga

puisi itu
sentiasa membuka
bukan menutup
sentiasa mendekat
bukan menjauh
sentiasa mengajak
bukan menolak
sentiasa aku
bukan kamu

puisi itu
pintu yang terbuka
...........................

Thursday, December 9, 2010

satu nota hati luka



butakan hatiku! butakan mataku!!!
saya bercakap dengan seseorang. seseorang becakap dengan saya. dia menegur saya. tulisan saya dan bahasa saya. katanya bahasa saya memberi kesan kepada ramai orang. dan saya penyebab kepada sebahagian dari kerosakan. saya kata, kalau begitu jangan datang ke laman ini dan jangan membaca sebarang tulisan-tulisan saya. oooo! saya tidak marah pada dia. saya juga tidak kisah dan tidak kesal. bagaimanapun percakapan itu tetap menyentuh hati saya. melahirkan tulisan 'lidahku kupotong-potong'. disinipun orang masih  tegur saya. orang masih membantah saya. mungkin ada marahkan saya. apa lagi yang boleh saya buat? saya tidak boleh menulis dan bersuara? kebebasan sudah tidak ada atau bukannya untuk saya?  rupanya dilaman puisi saya, saya sendiri sudah tidak berhak! apakah kerana saya ini 'azam'? atau kerana 'azam' itu saya?  saya peduli apa kalau ini bukan puisi! Heeeeeeeeeee!!!!!

Wednesday, December 8, 2010

lidahku kupotong-potong



lihatlah
ini lidah yang terpotong
dari penutur dusta maha agung
dihujungnya
beratus hati retak
beribu jiwa patah
berjuta aku rebah bergelimpangan
mati dan terbakar
oleh api kata dari neraka
cukuplah!
mulut sudah kutahankan
dari memberi sembilu didalam madu
lalu
lidahku kuhiris-hiris
dan kupotong-potong

Monday, December 6, 2010

perempuan-perempuan



yang dari rahimnya aku lahir melihat dunia
yang ke dalam rahimnya aku membenamkan cintaku
        dalam-dalam
yang dari rahimnya pula tumbuh zuriat
        yang akan kita tinggalkan
        bertebaran di muka bumi Tuhan
yang dari rahim-rahim mereka juga
       menumbuhkan dan memenuhi alam menjadi kehidupan
perempuan-perempuan,
lelaki-lelaki jatuh dan sujud di celah kakimu
demi terbuka pintu syurga
terkapar dan terbakar segala lelaki-lelaki tercampak ke neraka
sebagaimana adam dan hawa
dicampakkan keluar syurga
angkara pohon itu
dan angkara buah itu.

Saturday, December 4, 2010

teriak



pyan,

kau pun teriak;
reformasi, revolusi dan 'ntah apa-apa lagi,
walau tersekat dalam dada
tapi suara untuk apa?
dibelakang
mereka mainkan sendiwara
dan kau tidak mendengarnya
memang kamu tidak mendengar
lalu kau terus meneriak bagi mereka
sedangakan jika mahu
mereka lebih mampu,
lalu kamu dicaturkan
kerana kekurangan
lalu kamu berieriak;
" AKU TIDAK MENDENGARRRR"

Thursday, December 2, 2010

pejamkan mata



1.
kepada jiwa, jangan kau patah dan rebah kerana kedukaan itu sebahagian kehidupan walau sesekali terjatuh namun harus cekalkan hati dan berdiri, diatas setiap kejatuhan itu kita harus bangkit dengan lebih berani lagi. lihat pada matahari yang bersinar itu apakah pernah patahhatinya? terbit dan jatuh dan terbit lagi dan jatuh lagi berulang-ulangkali! kita tidak akan menjadi orang besar jikalau jiwa sentiasa kecil. kita tidak mampu mencatat sejarah besar jika jiwa kecil, bahkan kita tidak mampu lakukan apa-apa dan kehidupan langsung tidak akan melihat kita.

2.
engkau, bagaikan tupai  melompat dari dahan ke dahan dan meniti dari ranting ke ranting apa yang engkau cari dalam kehidupanmu dan apakah telah engaku temuinya? hidup yang singkat dan masa yang berputar pantas. kita mengejar namun sering ketinggalan dan kita ditinggalkan keputusan mesti dibuat dan jangan takut pada kesilapan. kesilapan itu akan menumbuhkan pengalaman dan mendewasakan kita. bahagia itu adalah hak dan kita mesti menuntutnya. kehidupan ini kesaksamaan namun keinginaan tetap membezakannya diantara yang lebih dan kurang kepuasan didalam diri didalam hati. berbahagialah dengan seada-adanya

3.
hijau, masih segar dan berputik bagaikan hamparan rumput-rumput dihalaman. lihatlah matahari lihat lah matahati duniamu ini masih bagai kudup yang akan berkembang. sekelilingmu ada duri dan api. ada luka dan duka dalam senyummu ada ketika engkau juga akan menangis. ini hidup kita tetapi bukan kehidupan kita, bukan kita yang punya. dengan sepuluh jari kita tidak mampu menghitung hingga seribu. pandangilah bintang di langit tetapi pandang juga kerumput di bumi. berpijaklah dengan tegap dan pasti.

4.
.................
aku melihat camar. aku melihat tiang layar. aku melihat kapal pedagang. aku melihat perantau pulang. aku tidak melihat aku, aku tidak temui diriku lagi. aku ingin teriak memanggil seseorang tetapi aku terlupa pada nama, pada siapa? aku hilang aku dan hilang kamu sekali gus.esok matahari itu untuk siapa? mendiamlah. merebahlah. pejamkan mata kerana malam telah larut. pejamkan mata. pejamkan.

Tuesday, November 30, 2010

saat matahari mencium papi lara




saat matahari mencium papi Lara
angin semilir berdesir
dan membisik bait-bait puisi
dari orang terbuang
dari kasih terlarang,
hangat matahari mencium pipimu, Lara
katamu tiga musim pelangi bertandang
tiga musim kekasih tak pulang
tiga musim kau menanti
tiga musim bermungkir janji
pejamkanlah matamu, Lara
dilangit bulan tak nampak
disini ada suara berteriak
hati yang kian retak

Monday, November 29, 2010

pada suatu ketika aku.....




pada suatu ketika aku berjalan sendiri
aku berjalan sendiri dan sendirian aku meredah gelap malam
malam gelap malam tersia-sia dan aku teringat pada bait-bait puisiku
puisiku dahulu
dahulu aku menulis sebuah puisi tentang; 'malam gelap, malam tersia-sia, seekor kuda mulai menari,empat kaki -menerjang langit dan kepala terkulai ke bumi'
ke bumi dalam duka aku memakan pasir
memakan pasir seperti kata Angkhan kalayanapong
Angkhan Kalayanapong penyair tersohor bumi gajah putih
putih.....putih mataku dalam duniaku
duniaku hanya sebuah tempurung
sebuah tempurung melindungi aku dari segala
segala yang membuatkan aku masih bernafas
bernafas namun aku masih belum mengerti makna bebas....
makna bebas adalah; 'berani membentuk hidup dan bukan hanya menuruti aturan yang terbentuk'!

pada suatu ketika lain aku berjalan sendiri.....

Sunday, November 28, 2010

dunia tak tau malu



apa kita ada
saat kita hadir
lahir ke dunia?
dunia tak tau malu
kita tidak tau malu
makna pada kemaluan

apa kita bawa
saat kita pergi
kembali ke azali?
kita tak tau malu
dunia malukan kita
kita diselimutkan

Friday, November 26, 2010

aku melihat dunia






aku melihat dunia dan dunia melihat aku
aku membuka mata dan dunia membuka mataku
aku adalah aku
ketika aku berdiri disini atau disana aku tetap aku
akulah aku
aku adalah aku, bukan dato' bukan datuk bukan bukan batuk bukan batin
~ maaf zahir batin

dunia melihat aku dan aku melihat diriku
aku membuka mata dunia dan dunia membuka matanya
ketika aku berdiri di sana atau disini aku tetap sama
aku, akulah
aku adakah aku, bukan dia bukan mereka bukan bukan dunia duniaku
~ maaf aku bukan batin

Thursday, November 25, 2010

rindu yang jauh terpendam




rindu yang jauh dan terpendam dalam
melihat diri;
kita meredah arus kehidupan
beranikan hati
meredah terang dan gelap malam
dalam ketawa dan tangisan
kemudian menumbuhkan zuriat
yang hendak dibanggakan
lalu bagaimana dapat aku melupakan kamu?
sesaatpun aku tidak akan mampu
bahkan dalam keresahan
aku selalu menanya diri
mencari jawapan yang tak pasti -
apa akan terjadi jika bukan aku yang mendahului?
bahkan selalu aku memohon
biarlah aku
supaya dapat kamu mengucapkan
selamat jalan!
rupa-rupanya aku bukanlah lelaki berani
tanpa ada kamu disisi
sambil menyelami masalalu
ingatkah pada bait-bait puisiku?
.....'tatkala namamu kuseru -
Zauriti!, angin berlalu pun terhenti
kemudian sepi dan mati !

Saturday, November 20, 2010

maia sofie maimunah (maya sofia maimunah)

Maia Sofie Maimunah 18hb. November 2010



dari zuriat 
yang engkau bakal diwariskan
syair, gurindam serta doa-doa zikrullah
aku bekalkan
semangat
segala berani orang berjuang
meredah terang dan meredah gelap zaman,
ketika tumbuhmu jauh dari 'bumi nenek-moyang' -
bumi dan' tanahairmu' sendiri,
engkau bukan dari yang terbuang
yang tercabut dari akarnya
bahkan engkau yang dimegahkan
antara yang terbilang
berani meredah jagat raya
berani menakluki dunia,
bukan sia-sia bernama Melayu
beranikan hati
erat genggamkan tali Allah 
penentu arah kehidupan
tetaplah teguh, berani dan pasti 
kewajaran Srikandi sejati 
puteri kepada ibumu - puteriku
"Maia Sofie Maimunah" 








az/

Thursday, November 18, 2010

frodo, aku melukiskan sebuah kehidupan




aku melukiskan, kehijauan
luas terbentang sebuah padang lalang
sebatang pohon teduh dan rendang
sebatang sungai, sebuah kolam dan
air yang jernih
matahari yang tergelelincir
serta sejalur pelangi,
seekor rama-rama
pada sekuntum bunga,
ketika aku ingin melukiskan dia
aku diburu keresahan
bimbang akan hilang
tatkala mengejar rama-rama yang terbang
bagaimana dapat aku khabarkan
bahawa;
jangan mengejar rama-rama, rama-rama akan terbang
jangan memburu pelangi, pelangi akan pergi
jangan menghambat bayang, bayang akan lari
jangan menghambat bayang, bayang akan menghambatmu kembali,
dan kepada frodo
ingin juga kutinggalkan pesan ~
tatkala kau meniti kehidupan
berkilau bukan tentu permata
dan mutiara
hanya dari lokan yang luka
ahhhhhhhhooooiiiiiiiieeeee!!
sakitnya
kehilangan

Wednesday, November 17, 2010

tatkala matahari sakit






dari dadanya yang terbelah
dibukakan ruang-ruang
luas-luas
biar titis kasihmu juga mampu
melekap pada jantung pada hati
masuklah!
kata hati si pencinta
walau dalam dadanya tidak ada lagi
bahagian-bahagian yang rongga
namun janji alam dari azali
tetap saja ada ruang untuk
perempuan bagi lelaki
begitu telah diciptakan
pemerintah seluruh alam
terimalah seadanya
dari sedikit yang tersisa
tatkala hari mewarnakan langit
kuning kemerahan kerana matahari yang sakit
dia merangkak
merentasi senja
dadanya yang terluka
dan terbelah dua
tatap dan renunglah
kali terakhir

Tuesday, November 16, 2010

SELAMAT HARI RAYA AIDIL-ADHA

....kepada kamu-kamu semua

~ azam abd rahman

Sunday, November 14, 2010

manisnya katamu




saat kau memujuk aku
manisnya bibirmu
membuatkan secangkir kopi
yang kau hidangkan
terasa begitu pahit
untuk kutelan,
bagaimanapun
bukan demikian realiti
jika kita ditemukan kembali
akan aku palingkan muka
ke arah lain
kerana kata manismu
masih belum dapat aku telan

Thursday, November 11, 2010

'requiem ii'




tari 'burung gereja'
dan nyanyi pari-pari syurga
tidak akan menghidupkan engkau kembali
dalam dosa tidak terampun
abu dari jasad yang terbakar
tidak akan bersatu dengan rohmu lagi
aku dalam terpaksa
melepaskan genggaman tanganmu
hati yang hancur ini.....

andai engkau dihidupkan kembali
akan aku koyakkan kulit tubuhmu
mencakar jantungmu dan urat nadimu
dan membunuhmu berkali-kali
berkali -
kali
begitupun
belum tentu kau dapat menghapus dosamu
padaku
aku mendengar 'requiem'
memanggilmu
dan aku menunggumu lagi
untuk pertemuan kembali.....
aaaaiiiieeeeeee!!!!

Wednesday, November 10, 2010

'requiem'






'azan' melaung dari menara rumah Allah
menyebarkan kebesaranNya
lalu burung-burung gereja mengembangkan sayap
dan berterbangan
tatkala mendengarkan nyanyian
'requiem' untuk sebuah kematian
roh yang halus dari jasad yang terbuang
merapat dan melihat
siapakah itu?

seorang perempuan sedang menangis
anak-anak yang juga turut menangis
membungkam kesedihan
pada sekujur tubuh yang kaku
membeku
yang mati itu adalah 'aku'

nyanyian itu semakin jelas kedengaran
suara dari bidadari syurga
mengucapkan selamat
'dari DIA kamu datang dan kepadaNYA kamu pulang'
akupun pulang!

ada seseorang
terdiri disudut
bergenang airmatanya
entah kerana siapa atau untuk apa
- dunia sudah melupai segalanya!
Subhanallah!

Tuesday, November 9, 2010

pentas hidup




penonton bertepuk
tirai dibuka
sedang di pentas tiada sesiapa
sepi dan lengang;
       seekor tikus dan lipas
       berkejar-kejaran
       di atas timbunan kertas-kertas
       yang tak jadi skrip drama pentas
       tiada siapa mengungkap kata
       tiada juga puisi yang dibaca

bila tirai tertutup kembali
apakah drama telah selesai atau tak jadi?
tiada sesiapa bertepuk
dan 'audience'nya
adalah wajah-wajah bangku
senyum mengejek;
yang bisu dan kaku
sepi dan mati

Monday, November 8, 2010

sajak sepi malam babi?




engkau hanyalah
sebuah mimpi
sepi malam babi
setiap kata yang kau ucap
adalah janji para syaitan
syurga yang terbuang
engkau memimpinku
ke neraka?
kedalam panas membara

celaka itu datang
bersama angin
bersama air bersama api
bersama tanah
pulanglah kamu ke nerakamu
atau tunggu aku dipintu
dan menjeratku


Nota:
Adik Frodo suka sajak 'Mencari Makna' sila klik  disini   dan  klik sini  untuk penjelasan dan maknanya

Saturday, November 6, 2010

puisi pagi





pagi,
tatkala jari mulus isteri
lembut membancuh secangkir kopi
embun masih lagi basah
pada hujung daun hari
basah hujung jariku
menyentuh
rumput-rumput dihalaman,
senyum yang kau sembunyikan
pada rekah bibirmu
adalah ingatan semalam
ketika cinta membenamkan
pohon rindu
jauh menusuk dalam kalbu
bunga cintapun bergetar
dalam debar........
memberi makna pada sebuah puisi

Wednesday, November 3, 2010

pada hari aku memetik daun-daun dari rantingnya dan melepaskannya dan berterbangan ditiup angin, didalam gengamanku ada luka...

 

ta - hu
kah 
kamu?


Nota:
Sesekali saya suka bereksperimen. Puisi ini agak pelik sedikit kerana tajuknya panjang sedangkan isinya hanyalah sebuah pertanyaan. Semoga kita sama-sama dapat menyelami maknanya!

Monday, November 1, 2010

wajah



bukan samar senja
tapi entah mengapa
tiba-tiba
dalam sejalur cahaya




ada bayang mengamit
menguji teguhkah jiwa
memang
bukan serupa dan tidak sama
mungkin sekilas bayangan
menutup ingatan yang sarat
biar sentiasa manis dikenang




Nota:
Yang cun-cun ramai-ramai tu adalah sebahagian dari 40 pelajar Biologi Univ. Malaya yang melakukan 'fieldwork' mereka di Taman Negara Kuala Koh pada 3o dan 31hb. Oktober 2010. Terima kasih terutamanya kepada Prof. Dr. Halijah Ibrahim untuk buku Selected Malaysian Aromatic Plants And Their Essential Oil Components.

Friday, October 29, 2010

sajak hari tua




hari tua ku
adalah menyingkap masa-masa lalu
mencari manis dalam kepahitan
dari secangkir kopi yang kau hidangkan

hari tua ku
adalah mencatat pada lembar sejarah
saat hadirmu kemudian pantas berlalu
sehingga tak sempat mengucap kata


hari tua ku
adalah mengenggam harapan
kelam dan kejam
mengenggam duri dan kaca..

Wednesday, October 27, 2010

sajak polos pagi rabu 27 oktober




pagi ini
aku membaca akhbar
sambil menghirup
secangkir kopi
berita di muka depan;
5 sedia berentap
Galas - Satu lawan satu
Batu Sapi - Tiga penjura

aku terdengar wisel ditiup
aku mendengar keretapi tiba
aku melihat Gua Musang didepan mata
aku terbayang kita berdua
aku melihat kamu
bagaimana akan aku lupakan?

Monday, October 18, 2010

aku ingin menulis



aku ingin menulis
tapi kalamku kehabisan tintanya
aku ingin melukis
tapi aku kehilangan warna

aku ingin menyanyi
tapi aku tiada lagu
aku ingin menangis
tapi aku .........
aku ingin menjerit;
pedihhhhhhhhhhhh!
lihatlah lukaku?

Tuesday, September 28, 2010

GETAR HATI LELAKI

 

kita meredah malam
tatkala ada guris luka
pada dada
dan titis darah
melukis harapan
atau menconteng impian
hatimu
adalah batu kerikil
sedangkan
aku ingin melihat taman
rumput-rumput hijau
air yang mengalir
jernih dan dingin
kuntum yang kau selitkan 
dirambutmu
menyebarkan
harum
menggetarkan birahiku
seorang lelaki


Sunday, September 26, 2010

untuk terakhir kali engkau menyebut namaku




malam gelap
pekat dan pengap
sejalur cahayapun tidak ada
bulan dan bintangpun sudah membenci aku?
ada suara angin
bersuling pada daun-daun bambu itu
aku mendengar 
dan bagai ada derap langkah
perlahan dan hilang
engkaukah itu?
namun langkah itu juga pergi
sepi dan mati
begitu saja...
aku mencari bayangmu
untuk terakhir kali
mendengar
engkau menyebut namaku......
?

Wednesday, September 15, 2010

suara dari dalam lumpur



aku bangun
dari terbenam dalam lumpur
dari dalam lumpur
segalanya aku benamkan
dalam-dalam
untuk aku lupakan
selamanya
selama-lamanya,
aku belut
aku belukang,
rupanya bau lumpur lebih harum
dari pipimu

Friday, September 10, 2010

SELAMAT HARI RAYA AIDIL-FITRI



Selamat Hari Raya Aidil-Fitri kepada semua terutama follower dan dan para sahabat pembaca setia yang mengunjungi blog ini. Sepuluh jari kususun serta maaf adan ampun kupohon atas segala kekhilafanku selama ini.

Kepada semua mereka yang kusayangi dan menyayangi, segalanya kusimpan dalam ingatan, selama-lamanya.

Wednesday, September 1, 2010

sajak tanpa nama




hendak kunamakan apa sajak ini?
tiada siapa pun peduli
apa pun namanya akan hilang nanti
dibawa angin resah
yang mendesah pada daun-daun bambu
lalu kekal disitu
dan tak bernama selamanya

hendak kutujukan pada siapa sajak ini?
bila aku juga sudah kehilangan kamu
yang asyik menelan kata-katamu dahulu
manis namun beracun diakhirnya
angin tetap akan mambawa khabar
dari setanggi yang terbakar.


hendak kau apakan namaku?
yang dulu bermain dibibirmu
namun kini kau benamkan
kedalam lumpur
kelemasan dan hilang 
bagai tubuh yang mati kaku.






Monday, August 16, 2010

engkau kumaafkan tetapi benciku masih kusimpan dan berkekalan



aku ingat dan sedar
tatkala aku kau umpamakan sebagai
batu untuk loncatan
menyeberangi sungai kehidupanmu,
aku kaujadikan sebuah tugu
atas nama cinta namun tidak ada setianya
dan apabila kau sudah sampai ke sana
batu itu kau terjang,
tidak kau perlukannya lagi,
aku hanya pengisi ruang kosong
seketika kau sunyi dan memerlukan
kau bagai memberi harapan namun tiada janji
kau menarik mendekati namun kau menjauhi
aku dikhianati
dan jadikan korban
atas nama percintaan.


engkau kumaafkan tetapi benciku masih kusimpan 
dan berkekalan
sebagaimana api yang membakar seluruh padang
membakar pohon-pohon
dan jika engkaupun masih di sana
aku tetap tidak sudi
memandang ke arahmu
walaupun kau akan hangus dan hancur terbakar
oleh api itu
meninggalkan arang dan debu-debu.

Saturday, August 14, 2010

dia diana





kau memilih bumi
yang langitnya tipis
dan jauh dari mentari
lalu kau akan rindu
pada terik mentari itu
yang membakar legam
tubuh ibu dan bapamu,
angin musim disini sentiasa hangat
menyebar bau asin ikan dijemuran
sedang di pasir pantai
kita melihat bahang panasnya
meruap ke udara.
tatkala turun hujan
membasah bumi 
hilangkan dahaga semusim pohon-pohon
kekalkan kehijauan sepanjang zaman.
mungkin engkau dapat bertahan
dicengkam kedinginan kabus berdebu
atau diselimuti salju
berdiri diatas istana cintamu
tapi tentu engkau tidak lama dapat bertahan
demi kerinduanku
tatkala melihat nafas akhirku kulepaskan
bersatu dengan roh nenek moyang
dan bumi ini akan tetap terus subur
hingga engkau kembali
menerima warisku
sebagaimana aku menerima
dari yang terdahulu......


klia 
12.8.2010



Friday, August 13, 2010

aku tinggalkan segala kenangan

aku tinggalkan segala kenangan
kubuang seluruh impian
tak ada yang tinggal lagi
untuk aku mengenangmu
engkau bagai sebuah pelabuhan
tempat dimana aku berlabuh
tetapi telah jauh aku tinggalkan
dan tak mungkin berbalik lagi

Monday, August 9, 2010

sinar bulan yang pecah





aku melihat pada malam
dari celah-celah jendela 
ada sinar cahaya berselerakkan
bulan yang pecah
pada retak-retak cermin
siapa yang melihat luka didadaku berdarah?
aku sumpah pada setiap titis airmata
akan gersang huma padi semusim -
rindupun sudah ku buang
dan seketika 
kehilangan maknanya!

Monday, July 26, 2010

RUANG UNTUK BERNAFAS

saya dihubungi seseorang
memohon apalah sudi kiranya
saya membuka kembali seketika
ruang-ruang hati yang sepi
dari blog ini
baginya untuk menyalin sesuatu
sebelum saya menutupnya selama-lamanya
dan saya masih seorang manusia
masih ada perasaan dalam jiwa
maka itulah
saya membuka kembali blog ini seketika
dan ambillah sesuatu atau segalanya
kerana mungkin selepas ini
segalanya akan hilang
bagai daun-daun kering
gugur, hanyut dan hilang
entah kemana....
ini ruang untuk bernafas
......


kehidupan ini sungguh bermakna (klik)

Monday, July 12, 2010

TUTUP BLOG

perjalanan harus tetap diteruskan
walau hanya berulang dalam satu bulatan



saya berfikir saya akan menutup blog dalam waktu terdekat
bukan kerana apa-apa atau siapa-siapa
cuma bagi setiap yang mula pasti ada akhirnya
dan inilah akhirnya pada sebuah laman blog yang konon-kononnya puisi
namun tak seberapa nilainya
ada juga pendapat mengatakan bahawa langsung tidak ada nilai sasteranya
saya tak kisahpun
bagaimanapun saya masih berfikir
memilih diantara 2 pilihan;
tidak akan menulis lagi namun membiarkan apa yang ada untuk sesekali dilayari mereka yang mungkin tersesat haluan, atau
menutup dengan mamadam segalanya bagai memadam kenangan
~ tidak ada pertikaian!

bukakanlah sayapmu



hiruplah udara ini dalam-dalam
bukan aku yang memberi kamu nafas dan kehidupan ini
teguklah segala air dibumi
bukan aku yang akan menghilang haus dahagamu
hulurkanlah tanganmu tinggi-tinggi
engkau sentiasa bebas mendepa tanganmu
dan melapangkan dada
segala kekuatan itu adalah hakmu
anugerah Allah
bukakan sayapmu lebar-lebar
dan terbang bebaslah
takluki angkasa raya ini
segalanya adalah hakmu
engkau tidak berhutang apa-apa padaku
walaupun dari sepatah kata
kiraikanlah segala kenangan yang engkau ada tentang aku
dan mudah kita saling melupakan
yang menitis itu airmata namun angaplah titisan hujan
jangan berpaling dan
jangan lagi memandang kebelakang
sudah tiada lagi apa-apa



Thursday, July 8, 2010

mati





mati,
padang ini tersangat luas dan aku
tidak melihat dimana mula dan dimana hujungnya
padang ini juga gersang
sebatang pohon pun tidak ada
bagaimana kelak aku dapat berteduh?
sehelai rumput juga tidak tumbuh
bagaimana nanti aku akan merebahkan diri?
selopak air pun sudah tidak bertakung
bagaimana pula harus aku hilangkan haus dahaga?
angin tidak bertiup dan burung tidak berkicau
atau mungkin aku sudah tidak lagi mendengar
tidak ada jeritan tidak ada tangisan
tidak juga rayuanmu tidak lagi seperti dulu
aku memejamkan mata
dan memasang telinga
cuba mendengar nafasku sendiri
dan aku mendengarnya
ya, pastilah aku belum mati
aku ingin menyampai pesan padamu
kekasihku,
kekasih-kekasihku
tutuplah pintu-pintumu
tutup pintu hatimu
jangan biar lagi aku memasuki
jika jasad ini sudah mati
jangan juga roh ini dibiarkan
menakluki ruang-ruang dadamu
biarkan cintaku berkeliaran
biar ia harungi duka dan rasai
azab sengsara dan
mati


Sunday, July 4, 2010

gelora

ketawa entah kerana apa...?

berbaring dan membaca pun fikiran entah kemana....?



kerana apa engkau resah gelisah dan berkeluh-kesah?
hatiku pun terlara juga hanya kerana
dia juga bukan untukku sebagaimana aku pun bukan untukmu
kenapa kita harus saling membenci
jika takdirlah yang menentukkannya sejak azali?
cinta didalam hati memang sering memperdayakan, dan
kita akan selalu diuji dalam jaga juga ketika didalam mimpi
mari kita tabahkan hati dan berpasrah
peduli apa pada rasa itu? bukan berdosa kita pada diri
ketika ada sekali angin menderu
menyibakkan rambutmu dan aku sempat seketika
menghirup nyamannya udara
dengan harum bau rambutmu
namun yang selama ini masih erat dalam gengamanku
hanyalah sehelai dari rambutmu yang gugur
tatkala engkau menunduk dan mengumpul daun-daun kering
yang jatuh dipetik angin musim kemarau
ketika didalam dada lautpun bergelora

Friday, July 2, 2010

ini perjalanan menongkah arus





ini perjalanan menongkah arus
perjalanan penuh kesulitan
menentang segala kehendak dan harapan
keputusannya bukan jelas dan nyata
tetapi aku sudah tidak lagi peduli apa
membujur lalu dan melintang patah
kehidupan ini pasti akan kuredah juga
walaupun akan bagaimana

Wednesday, June 23, 2010

puisi lara




menyelami hati nurani lara nur
mencari 'nur'mu didalam kegelapan
tatkala
engkau mengimbau kenangan
tentang sebuah sungai
dan sebatang pohon rendang yang
daunnya sudah tidak sehijau dulu - katamu
memang,
demi waktu yang berputar
bagaimana pantasapun kita berlari
kita tetap ditinggalkan,
tidak usah lagi mengimbau kenangan
kerana kita adalah sebahagian dari itu
yang ditinggalkan dan dilupakan
binalah impian dan harapan
walau dalam angan-angan
ianya akan lebih bermakna
bagaikan hujan
yang membasahi seluruh tubuh






Tuesday, June 22, 2010

cintamu kugenggam



(untuk semua kamu)

selamat pagi sang matahari
bulan semalam telah kusembunyikan
dicelah-celah awan hitam;

hari ini seorang lelaki tua
berhenti menghitung harinya
pada wajahnya disimpan
segala rahsia kehidupan
dia telah menghela bebanan yang sarat
sepanjang perjalanan
garis-garis diwajahnya
adalah catatan masasilam -
dia bukan menyimpan dendam
dari luka yang menusuk dadanya
kerana dia bukan kejam,
kerana dia seorang pencinta yang setia
digenggamnya erat rindu
anugerah alam semesta
sisa kasih dari setiap wanita
yang membuang permata cintanya
kerana cinta yang dusta

melihat lelaki tua itu
aku melihat diriku
aku melukis senja
melihat wajah langit yang sakit
kuning dan kemerahan
cintamu masih kugenggam
dalam tangan yang terluka.....








Monday, June 21, 2010

sajak dusta





hangat dan ghairahnya cintamu
aku terasa
jiwa mudaku meronta-ronta
minta dilepaskan
roh dari jasad
untuk bersatu seketika
biarpun dalam mimpi
namun memang itu
sebenarnyalah mimpi
dan kau hadir bagai bayang-bayang
datang dan menghilang
bersama angin musim luruh
yang memetik daun-daun kering
lalu menyepahkannya,
cintaku datang
memungut daun-daun kering itu
satu persatu,
dia tidak salahkan angin itu
dia redha dan pasrah
pada hidup dan ketentuan takdir'
meminggirlah kamu
ini pula masa untuk aku berlalu
meninggalkan kenangan
dan impian yang tak kesampaian
bukan aku yang memulakan
dan bukan aku yang menolakmu
kedalam jurang yang dalam

hendak kau namakan apa
sajak dusta ini?
namakanlah sesukamu!



Thursday, June 17, 2010

kamu sebahagian aku




andai laut itu
memisahkan antara kita
lautan akan aku keringkan
dan jadikannya padang lalang

andai gunung
membataskan jarak kita
gunungpun akan aku runtuhkan
dan jadikan gurun pasir

tidak akan ada pemisah
antara kita
sebagaimana mula
hingga ke akhirnya
kerana aku sebahagian dari kamu
dan kamu sebahagian dari aku

Monday, June 14, 2010

dalam hati ada .....





banyak kali si froddo meggiat,
katanya dalam hati berbunga-bunga
bagai ada taman dalam hati
tapi bukanlah salah
untuk sering menamankan hati kita
biar sentiasa indah
bagaimanapun froddo
itulah yang terakhir kali
kerana jiwa ini sudah kering
dimamah usia...
hahaha, biar aku saja yang ketawa
tapi kau jangan ketawakan aku froddo
ini satu sajak untukmu
untuk kau tamankan hatimu nanti;




dalam hati ada taman
dalam taman ada bunga
dalam bunga ada harum
dalam harum ada racun
dalam racun ada bisa
dalam bisa ada rasa
dalam rasa ada cinta
dalam cinta ada hati
dalam hati ada taman
dalam apa............?