Lokasi: Tg Selangor, Pekan, Pahang.
dari bait puisi seorang kawan:
( Bagaimana kalau...,
Kabus dinihari terus
tak hilang
Walaupun sehingga tengahari
Telah hampir menjengah sore...
Malam terus pekat
Hitam memang gelap
Kabus dinihari
Tak juga hilang...
Bagaimana kalau...,
Perahu atau sayong
Telah pesok
Terus diserang air
Bagaimana kalau
penumpang tidak tahu berenang.
Bagaimana kalau...,
Di darat pula simpang-simpang
Lampu isyarat terus tidak berfungsi sampai bila-bila )
Kabus dinihari terus
tak hilang
Walaupun sehingga tengahari
Telah hampir menjengah sore...
Malam terus pekat
Hitam memang gelap
Kabus dinihari
Tak juga hilang...
Bagaimana kalau...,
Perahu atau sayong
Telah pesok
Terus diserang air
Bagaimana kalau
penumpang tidak tahu berenang.
Bagaimana kalau...,
Di darat pula simpang-simpang
Lampu isyarat terus tidak berfungsi sampai bila-bila )
kita lupakan resah gelisah
simpang siur kehidupan
susah dan payah
mencari arah
bagaimana kalau
kita kembali mencari
susur-galur derita
awal dan akhir
dimana pangkal dan dimana hujungnya
bagaimana kalau
yang sering kita temui
bukanlah jawapan
tetapi adalah soalan-soalan
hitam didalam kelam
bagaimana kalau
kita pasrahkan saja
seluruh kehidupan ini
menuju arahnya sendiri
membentuk kata dari 'Alif-Ba-Ta'
bagaimana kalau
kita saling melupakan
kerana bukan mudah
mencari makna
dari kata yang belum diucap