Sunday, December 20, 2015

'Bicara Antologi Puisi Sebuah Polygenre'




'Bicara Antologi Puisi Sebuah Polygenre' anjuran DPMP pada 19.12.2015 di Auditorium JKKN, Kuantan - Datuk Rahman Saari dan Datuk Ahmad Said mengupas sajak-karya Azam Abd Rahman .... terima kasih.....

Saturday, October 10, 2015

makna sebuah kejayaan, meraikan satu kemenangan..?




tatkala aku berdiri diatas seketul batu yang tertanam diatas hamparan pasir pantai yang luas, dipinggir laut, dan mengangkat kedua belah tanganku, tinggi-tinggi ke langit, aku terlupa bahawa ketika itu, siput-siput sedang hebat melawan arus ombak laut yang deras dan menghanyutkannya semula ke pantai, sedangkan aku hanya mampu berdiri di atas batu...entah ditertawakan matahari yang menggelincir dan sebentar lagi akan mengakhiri hari, yang tanpa angkuh menyinarkan cahayanya ke seluruh pelusuk bumi, menyalakan kehidupan.


siapalah aku, yang hanya mampu berdiri dan menawan seketul batu yang tertanam diatas hamparan pasir pantai yang luas, dipinggir laut, sambil mengangkat kedua belah tanganku, tinggi-tinggi ke langit, dan aku yang terlupa bahawa ketika itu, siput-siput sedang hebat melawan arus ombak laut yang deras dan menghanyutkannya semula ke pantai.


20 Ogos 2015
Tioman.


Thursday, October 8, 2015

hari ini langit cerah di kuantan

Pandangan Bukit Pelindung, Kuantan



hari ini Tuhan membuka jendela langitnya
satu persatu
melenyapkan jerebu seketika
kita pun kembali membuka mata
melihat langit dan awam gemawan
putih diantara kebiru-biruan
kembali menyedut udara segar 
yang dibawa angin
jauh-jauh ke dalam jantung,
anak-anak kembali ceria bermain di halaman
kita juga senang turun ke kebun dan berhuma
tanam-tanaman segar dan bermaya

semalam Tuhan bukakan pintu langit 
dan mencurahkan rahmat hujan
demikian hakikat kehidupan yang diputarkan
untuk kita bersyukur kepada nikmat yang dipinjamkan,
kerosakan ini angkara siapa? 
dunia dan kehidupan bukanlah hak
tetapi amanah
apa yang dipinjamkan
dari masa depan anak cucu kita.


kuantan,
8.10.2015

Thursday, July 23, 2015

lukis




lukis

amirun assad dan maia melukis
pandangan kehidupannya
keras, kaku dan kejang
namun jika aku yang melukiskan
pasti lebih kasar dari itu
kerana aku melihat
kehidupan ini lebih ganas dan kejam
manusia memakan bangkai dan daging
dari manusia lain
tanpa belas dan kasihan.....
untuk teruskan kehidupan
harus berani membunuh
agar tidak dibunuh
..........


18.7.2015,
Jerantut.



Tuesday, July 21, 2015

sajak zainab dan daun



Sajak Zainab Dan Daun
(buat Adinda Freyja Zainab)

engkau yg masih kecil belum mengerti apa-
apa lagi biar aku tolong ajarkan 
pengertian dalam kehidupan;
jikalau daun-daun itu menjadi duit
tentu aku tiba-tiba menjadi kaya-raya
dan tidak mengharap apa-apa
dari siapa-siapa lagi
namun jika daun-daun itu duit
tentu duit akan bersepah-sepah
seperti daun-daun kering dan
jadi sampah yang tidak berharga.
Zainab, hidup lebih bermakna
bila kita mengerti makna harga diri

..............................................


16.7.2015,
Jerantut, Pahang.


Thursday, July 9, 2015

sajak buat isteri



menjelang hari-hari tua
biarlah rahsia terpendam yang kusimpan
kurungaikan
bagai menghurai lembar-lembar benang yang kusut
satu persatu;

satu
ketika kamu sering persoalkan sayangku
yang jarang kuungkapkan
aku hanya berdiam 
kerana kasih itu bagiku bukan dibibir
ia jauh terbenam dijurang... didalam hati
mungkin juga bibirku yang enggan berbicara
mengungkapkan kata cinta
atau ingin membiarkannya
tersimpan jadi rahsia

dua
jiwa kita telah bersatu sekian lama
walau kasih dan sayang tak diucap 
namun cinta itu terus terang bernyala dan membara
dalam perjalanan menuju hari-hari tua
dari membesarkan anak-anak 
hingga bermain dengan cucu
walau beragih kasih dan sayang 
cinta tak terungkap itu
tak pernah berkurangan

tiga
generasi berpayung dibawah satu nama
Azamnya adalah buah-buah cinta kasih kita
zuriat yang melebarkan sayap
merentas lautan dan meredah gelombang
berkembang ke hujung dunia
cinta tidak akan tertanam dan terbenam cuma di sini
biarpun nyala sumbu pelita 
semakin malap dan terpadam

empat
penjuru bumi saksi kebesarannya
cinta yang kau tanyakan dulu
berkembang jadi bunga-bunga
mengharumkan malam-malam tua
saat terdampar lelah kita
menyusur dan menghitung hari
izinkanlah aku lafazkan;
'aku cinta pada mu'....
peluklah aku sepuasmu
dan aku akan memelukmu sepuasku
sedayanya...


Medan Tok Sira, 
Kuantan,
9.7.2015


Saturday, June 20, 2015

amarah



marah itu api
dari lautan neraka yang tak bertepi
menikam mata dan menusuk telinga, lalu
terbenam kedalam hati manusia

marah itu merah
marah juga hitam

jika marahmu ketika berbicara
maka kau diam
jika marahmu ketika berdiri
maka kau duduk
jika marahmu ketika duduk
maka kau bersandar
jika marahmu ketika bersandar
maka kau berbaring

marah itu api
dari nafas para syaitan dan iblis
jika api marahmu masih merah menyala
siraminya dengan air
maka kau berwuduk
lalu bersolat....
nescaya api marahmu 
Allah padamkan


Jerantut,
20.6.2015



Thursday, March 26, 2015

bulan




bulan....
ketika aku berdiam, engkau berbicara
ketika aku bersembunyi, engkau mengintaiku
entah dari celah jendela atau apa ...
aku selalu merasa engkau terlalu dekat
bahkan bagai dapat kudengar hela nafasmu
mendesah cupingku
namun ketika aku berpaling
engkau menghilang
.......................... 


Kuantan,
26.3.2015

 



Friday, January 9, 2015

tiba-tiba langit murka ....


foto dari rakan group Whatsapp


tiba-tiba langit murka;

mengumpul amarah awan
mencurah tangis hujan
7 hari tak berhenti
hidup berdiri diantara mati ...

mana bukit menahan angin
mana hutan menadah hujan
mana kolam, tasik dan paya menakung air?

rupanya kita telah kehilangan segalanya
bumipun telah kita ratakan

ini bumi anak cucu kita 
yang dipinjamkan
bukan milik kita 
yang akan diwariskan

hari 26 purnama 12
alam menghukum kita
kerana tangan-tangan kita sendiri
bumi kita ditenggelamkan
kediaman kita dimusnahkan
biar kita sedar bahawa
bahkan nasi yang kita makan ini
juga bukan hak kita sendiri.


azam abd rahman
jerantut 9 januari 2015