Friday, May 25, 2012

BAGAIMANA KALAU...

Lokasi: Tg Selangor, Pekan, Pahang.


dari bait puisi seorang kawan:
( Bagaimana kalau...,
Kabus dinihari terus
tak hilang
Walaupun sehingga tengahari 
Telah hampir menjengah sore...
Malam terus pekat
Hitam memang gelap
Kabus dinihari
Tak juga hilang...

Bagaimana kalau...,
Perahu atau sayong
Telah pesok
Terus diserang air
Bagaimana kalau
penumpang tidak tahu berenang.

Bagaimana kalau...,
Di darat pula simpang-simpang
Lampu isyarat terus tidak berfungsi sampai bila-bila )



bagaimana kalau
kita lupakan resah gelisah
simpang siur kehidupan
susah dan payah
mencari arah

bagaimana kalau
kita kembali mencari 
susur-galur derita
awal dan akhir 
dimana pangkal dan dimana hujungnya

bagaimana kalau 
yang sering kita temui
bukanlah jawapan
tetapi adalah soalan-soalan
hitam didalam kelam

bagaimana kalau
kita pasrahkan saja 
seluruh kehidupan ini
menuju arahnya sendiri
membentuk kata dari 'Alif-Ba-Ta'

bagaimana kalau
kita saling melupakan
kerana bukan mudah
mencari makna
dari kata yang belum diucap

3 comments:

bulan said...

beginilah
akan aku merdekakan diriku
tanpa kalau
yang entah lurus entah berliku
demi kehidupan

beginilah
akan aku ilmukan pemikiranku
tanpa kalau
yang entah betul entah menyesatkan
demi kebenaran

beginilah
akan aku sematkan cintaku
tanpa kalau
yang entah kekal entahkan pergi
demi kebahagiaan

beginilah
akan aku kuatkan cita-citaku
tanpa kalau
yang entah senang entahkan susah
demi masahadapan

Anonymous said...

bagaimana kalau daun kering itu aku
terperangkap dalam dedaun yg reput
dipijak tidak dperduli
tunggu saat menjadi rangka
rangka menjadi reput dan sebati dengan alam.
bagaimana kalau aku menjelma menjadi roh
melihat mendengar derap tapakmu dibelantara
dan mengintai setiap peluhmu yang sebati dengan alam
bagaimana kalau aku menjadi angin
yang mengering keringat diwajahmu
sekadar sementara
sehingga kamu tidak perasan angin itu aku
bagaimana kalau sebelum berlalu aku bisikkan kata kata yang selama ini tidak mampu diucapkan....

Anonymous said...

Terima kasih tuan Azam...,
Kita bersaudaralah,
kerana tuan telah menerangkan
keikhlasan seseorang dengan
lirik "Bagaimana Kalau"..,
Lama juga dinantikan...,
Ulasan tak juga tiba...,
akhirnya kebenran mengatasi
kekeliruan.

Aku masih ada dirakit Kola Tahan
Melihat arus terus menghilir...